Andaikan saya tinggal di jakarta……
Jakarta, ibukota negara indonesia. Kota padat nan sesak. Begitu kata orang-orang yg pernah kesana. Saya sendiri sih belum pernah kesana. Hahaha. Sangat banyak opini yg saya dapat tentang jakarta itu. Mulai dari keluarga yg sering kesana, lihat dari televisi, cerita teman-teman yg tinggal disana dan lain sebagainya.
Mamaku sendiri yg sudah sering kesana bilang…. “Kalau tinggal di jakarta itu waktu kita harus rela banyak dihabiskan di jalan” Kenapa? Yah liat saja di tv-tv betapa macet minta ampunnya jalanan ibukota itu. Beh saya membayangkan diri saya yg ada di tengah kemacetan itu. Pernah, kejadiannya di Makassar sih, saya lagi jalan bareng keluarga teman yg dari jakarta, rencananya mau ke daerah Antang. Ada keluarga yg mau ditempati silaturahmi. Dan alangkah sialnya. Kita semobil kena macet di dekat jalan borong. Jalanan yg beberapa kilo lagi sudah sampai rumah tujuan. Dan kita terjebak hampir 2 setengah jam. Mobil tidak jalan-jalan. Errr dan tau apa reaksi saya diatas mobil? Saya cuma bisa berdoa ditengah kesempitan dalam mobil “ya Tuhan.. Gara-gara macet ini saya sudah tidak bisa laksanakan shalat maghrib. Satu lagi kewajiban yg kulewatkan. Aku mohon ampun ya Allah..” dan tau apa reaksi orang-orang jakarta yg semobil dengan saya ini? Dengan gaya cueknya, dan tanpa ada wajah cemas atau bete berlebihan seperti saya. Mereka menikmati kemacetan itu. Dan baru saya ingat, ternyata kejadian seperti ini sudah tidak asing bagi mereka. Toh di jakarta mereka sering kena macet yg bahkan lebih parah dari ini. Kembali lagi saya ngelus dada “oh.. Tuhan.. Terimakasih karena aku tumbuh dan dibesarkan di kota makassar. Kota yg macetnya belom pol-polan seperti jakarta..Tapi sekarang udah agak mulai sih… :<
mama juga bilang. Kalau di jakarta itu tingkat keegoisan tiap-tiap orang itu sangat tinggi. Walaupun tidak semuanya. Untuk dapat menikmati fasilitas optimal dari bus trans jakarta aka bus way. Itu sangat susah di dapat. Yg ada pas naik bus mewah yg katanya mirip seperti pesawat itu harus rela sikut-sikutan, dorong-dorongan, injak-injakan, dan nahan berdiri bergelantung sampai tujuan. Faktor lucky aja kalau dapat tempat duduk kosong. Bukan di jakarta saja ada yg beginian. Di kota-kota lain pun akan selalu ada yg beginian. Namanya juga fasilitas umum.
Selain faktor-faktor lainnya dan yg sudah saya bahas diatas tadi…. Yg paling membuat saya bersyukur tidak tinggal di jakarta ialah??? Karena saya tidak akan terlalu sering ke konser musik besar. Apalagi kalau konser-konser artis mancanegara….
Di jakarta, bisa dihitung berapa minggu saja, pasti akan selalu ada penyanyi/band luar negeri yg akan tampil disana. Sudah tidak terhingga berapa kali saya sakit hati dan cuma bisa telan ludah kalau ada band/penyanyi andalanku yg mau manggung di indonesia. Berhubung saya tinggal di daerah bagian timur indonesia alias makassar. Otomatis akses saya untuk bisa menonton band andalan saya lumayan terhambat dan bahkan impossible. Hampir semua band luar negeri yg mau perform di indonesia pasti ya di jakarta. Mau tidak mau yg mau nonton ya harus ke jakarta dulu kan trus beli tiket nontonnya. Dan faktor uang memang selalu menjadi penyebabnya.
Pernah saya niat sekali mau nonton konser simple plan di jakarta. Saya ngefans sm mereka. Sy suka dan cinta setengah gila dgn lagu2nya. Waktu itu saya masih smp. Bayangkan saja impian anak smp kelas satu. 5th yg lalu tepatnya. Saya setengah mati kumpul uang. Uang jajan, uang pemberian cuma-cuma dari tante om dan lain sebagainya. Pas dicek dan dihitung-hitung. Ini jauh jauh dari cukup. Jauh sekaliiiiii. Sepertinya cuma bisa buat beli tiketnya saja. Karena 5th yg lalu. Tiket konser band luar negeri yg fenomenal seperti simple plan kisaran harga tiketnya untuk festival saja 200an ribu lah. Saya langsung berfikir keras. Bagaimana saya bisa bisa nonton mereka padahal uangku cuma 175rb? Kesananya (re:jakarta) aja butuh duit tiket pesawat kan. ini mah minus to the max namanya. Saya pasrah, dan saya mengurungkan niat untuk nonton simple plan. Muncul fikiran aneh saya lagi “andaikan saya tinggal di jakarta… Pasti ndak bakalan mikirin duit tiket pesawat pulang pergi lagi…. Aduh! Beruntungnya yg berdomisili disana…” muncul keirian yg sangat-sangat kepada orang-orang yg tinggal disana. Orang yg dengan mudah cuma beli tiket dan langsung masuk stadium dan menikmati asoynya konser band-band luar negeri. huhuhu huhuhu
tahun berlalu. Makin banyak pula band-band keren luar negeri yg mampir di indonesia… Diantaranya adalah band-band and penyanyi andalanku yg sudah pernah datang ke indonesia dan tepatnya di jakarta seperti secondhand serenade,neyo, forever the sicket kids, good charlotte, muse, avril lavigne, bring me the horizon, 30 second to mars, dan masih banyak lagi yg susah saya sebut namanya satu persatu…. Fikiran saya mulai terbuka. Apa jadinya jika saya tinggal di jakarta? Mungkin tiap ada band andalan saya yg mau manggung, saya akan mati-matian mengumpulkan uang untuk bisa nonton. Dan kalau dalam setahun saya nonton lebih dari 5 kali band-band luar yg harga tiketnya tidak murah itu. Jelas saya akan bangkrut. Mama papa saya mungkin juga akan stres menghadapi saya yg akan selalu minta uang lebih hanya untuk nonton konser.
Ya tuhan. Lagi dan lagi saya bersyukur tidak kau takdirkan aku tinggal di jakarta….. Maybe sometime saya akan nonton secara live big concert greenday mungkin. Hahaha dan pastinya di hollywood dong *ngayal hahaha. Sekian dan terimakasih…. Teruskan mimpi anehmu




0 komentar :
Posting Komentar